Tuesday, September 16, 2008

Di Kamar Rindu


wajah-wajah berlalu
di kamar memori dulu
dari raut tenang para guru
hingga tawa sang puteri
yang begitu mesra

ah
begitu indah
zaman membentuk wadah

wajah teman-temanku
masih kukuh mencengkam kalbu
safwan yang tak lekang dengan buku
adi sering mengusik ayu
dan aku memerhati penuh cemburu

zaman remaja memang bermakna
meski si dia hanya menganggapku teman biasa
razif juga mencuit ingat
di sebalik nakalnya dia menabur hikmat

kisah hidup yang telah ditempuh
sering hadir mengusik natijah
dan sesekali senyum si dia mengusik rindu
kini hatinya bukan milikku

ah
begitu pasrah
dunia insan asuhan
pembendung ummah


No comments: