Hanya seminggu saya berkenalan dengan Haslina.
Hanya seminggu lamanya saya bersama-sama dengannya - setiap malam - duduk di tepi kolam. Bulan semakin lama semakin tua juga. Semakin lama dia mengambang semakin jauh tengah malam. Dan akhirnya bulan mengambang pada waktu dinihari. Nyanyi pungguk sayup-sayup terdengar dan berayun-ayun dibuai angin malam - malam yang panjang.
Malam yang kedelapan saya datangi kolam. Haslina tiada di sana. Biasanya dialah yang menunggu saya, dialah yang lebih dulu sampai dan saya akan mengusiknya dengan membalinginya bunga-bunga kecil.
Tetapi malam itu Haslina tidak ada.
Bulan tidak ada.
Angin tidak membelai rasa. Daun-daun tidak lagi menari-nari.
Dan kembang teratai kesayangannya tidak ada lagi - sudah pergi.
Semuanya seakan-akan mati.
(dipetik dari cerpen "Haslina" tulisan Usman Awang).
1 comment:
bulan sebagai teman meluahkan perasaan... luv this
Post a Comment